Banyak yang menganggap bahwa punk adalah aliran musik semata. Menurut para pengusungnya, punk bukanlah aliran musik atau gaya fashion belaka, tetapi ia adalah ‘sikap’ yang lahir dari sifat memberontak terhadap ketidakpuasan yang ada di sekitar, entah itu politik, sosial, ekonomi, bahkan terhadap bentuk keteraturan yang telah mapan. Rasa tidak puas hati dan kemarahan inilah yang diekspresikan lewat musik dan gaya berpakaian mereka.
Lagu-lagu punk lebih
mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik mereka
menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan
hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran, serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Sejak awal 1970-an, musik punk sudah berkembang di Amerika, munculnya band-band seperti The Ramones, New York Dolls, MC5, Iggy Pop & The Stooges menandai awal munculnya genre punk generasi pertama. Di era yang sama, pertumbuhan punk begitu meluas dikalangan anak-anak muda di Inggris. Kala itu para remaja di Britania mencari media bagi mereka untuk memberontak karena keadaan ekonomi yang payah. Pada masa inilah revolusi punk bermula, para punks tersebut mayoritas berasal dari remaja-remaja working class yang marah terhadap perekonomian dan sistem sosial yang menindas.
Di era tersebutlah muncul band-band seperti, The Sex Pistols, The Clash, The Damned, dan sederet nama lainnya. Kehadiran The Sex Pistols di permukaan menjadi begitu kontroversial sekali karena attitude dan keberanian mereka menentang Kerajaan Inggris.
Punk setelah tahun 70-an ditandai dengan kembali berpindahnya aktivitas punk dari Inggris ke Amerika. Di sanalah scene-scene punk begitu
menjamur. Mesikup tidak secara keseluruhan, bentuk pemberontakan telah
mengalami banyak perubahan. Pada generasi ini cukup sulit untuk melihat punk semata-mata dengan penandaan imaji seperti fashion, bahkan musik yang hingar bingar. Punk seolah-olah merubah strategi pemberontakan mereka menjadi sebuah gaya hidup tandingan.
Punk di generasi kedua ini memfokuskan pada isu-isu dan aktivitas independen yang lebih
politis daripada generasi sebelumnya. Isu-isu seperti feminismen
genderm pemberdayaan komunitas, anti rasisme, anti perang, independensi
dan lain-lain merupakan isu komunal yang beredar di antara komunitas punk dalam rangka melawan informasi dari budaya arus utama.
Penulis : Riezky Andhika Pradana || Editor : Riezky Andhika Pradana
Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2011/11/05/apakah-sebenarnya-punk
#Kami anak PUNK bukan segerombolan anak-anak anarkis..#
BalasHapusemang loe tau apa arti anarki dan anarkisme?..gw yakin loe akan nyesel nulis itu stlh loe tau apa makna anarki.
Belajar lg,lae.